Tak terasa sudah 2 tahun berlalu. Perantauan yang dulu asing bagiku menjadi tempat tinggal selama 2 tahun ini. Kebersamaan yang dulu ku rasakan takkan sama ketika ku berada diperantauan. Kadang setiap hari terang wajah akan selalu mencoba tersenyum dan tertawa dengan dunia. Namun, ketika malam datang wajah akan mengatakan kesedihan yang selalu dirasakan tapi tersembunyi di siang hari.
Rindu, jujur aku rindu. Tapi, hati terlalu egois untuk mengakuinya. Otakku terlalu sedih untuk menutup semua kenangan itu. Salahkah rindu yang ku rasa ini. Rindu yang dari awal kedatangan ku diperantauan terpendam hingga di tahun ini.
Memang ini adalah inginku. Aku yang memilih untuk menjauh dari semua yang pernah ada dalam kenangan. Aku yang memilih untuk menutup komunikasi dari semuanya. Karena aku tahu seiring berjalannya waktu, semakin jauh jaraknya, semakin sibuk dengan kehidupan masing-masing, semua akan berubah menjadi asing. Yang dulu dekat seperti upin dan ipin yang tak terpisahkan, akan menjadi orang asing yang tak saling mengenal jika tiba masanya.
Daripada aku yang terlupakan lebih baik aku yang melupakan. Dan sesungguhnya semua kisah itu sudah ada lubang sebelum kepergianku di Perantauan ini. Tapi, tak ku sangka selama ini aku hanya menipu diriku sendiri. Aku hanya berkata, "it's OK, kamu bisa melewati ya, kamu akan lupa dengannya." Tapi, hati dan waktu berkata, "kamu takkan bisa melupakan semuanya, kamu boleh berbohong pada dunia tapi tidak pada hatimu."
Jadi, salahkah Rindu ini...
@ira_ariesgirl
Hanya sebuah diary sederhana.
22 Jul 2021, Somerset. Quarantine time.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar